THANK YOU FOR YOUR VISIT TO MY BLOG

Rabu, 02 Oktober 2013

M B A Y ... KOTA UNIK YANG TERLILIT MASALAH


  (  http://www.floresbangkit.com/2013/04/mbay-kota-unik-yang-masih-dililit-sejumlah-masalah/)
Mbay ibukota Kabupaten Nagekeo boleh disebut sebagai salah satu kota kabupaten terunik di Pulau Flores. Keunikan kota Mbay terlihat pada letak kotanya yang berada di tengah hamparan persawahan yang luas dan panuh daya pesona.
Hampir 2/3 wilayah Mbay diintari oleh bentangan lahan sawah yang luas didukung tata ruang kotanya yang rapih dan asri meskipun sebagian besar jalan masih baralas tanah dan batu. Tidak berlebihan jika setiap orang yang datang ke kota ini selalu berkesan menyenangkan.
Tak jauh dari jantung kota Mbay terdapat bendungan Sutami sebagai salah satu bedungan irigasi terbesar di kawasan ini. Bendungan Sutami yang dibangun perdana pada tahun 1975 ini mampu mengairi puluhan ribu hektar lahan sawah milik para petani.

Bendungan yang baru direhab kembali beberapa waktu lalu itu mampu mengairi lahan persawahan di beberapa desa di Mbay antara lain Desa Teda Mude, Lange Dawe, Rendu Butowe, Jawa Kisa, Danga, Boa Nio, Ae Ramo, Penginanga, Marpokot, Desa Mbay I dan Mbay II, Towak, Wolo Nio, Tonggu Rambang, Wae Kokak, Dawe dan Munde. Dengan kapasitas air mencapai 7.800 liter/detik, bendungan ini baru mengairi sawah seluas 6.500 hektar. 
Padahal, menurut perhitungan teknis, bendungan yang menampung air dari sekitar 88 anak sungai itu bisa menjangkau seluruh kawasan pertanian di Mbay jika saja sejumlah persoalan tanah sudah terselesaikan. Bendungan itu disebut-sebut bisa menjangkau wilayah transmigrasi lokal (translok) di Desa Boa Nio, Kecamatan Aesesa dan wilayah sekitarnya.
Sayang, persoalan tanah yang belum diselesaikan menyebabkan proyek irigasi yang rencananya dibangun di wilayah itu pun tersendat dan berhenti total. “Sebenarnya, proyek irigasi tidak akan mendapatkan hambatan jika pembebasan tanah milik warga sudah dilakukan sebelum proyek itu datang,”ujar Yoakim Judha, seorang mantan pejabat setempat.
Akibat lanjutannya, ketika pemerintah hendak membangun proyek irigasi ke wilayah itu,warga pun datang menghadang. Warga yang merasa dirugikan melakukan aksi pemblokiran kegiatan pembangunan proyek irigasi di bagian Timur kota Mbay.
Talang air untuk bagian kawasan Timur Mbay telah dibangun namun air tidak bisa dialirkan ke wilayah itu karena warga memblokir aliran air dan lahan tanah mereka karena belum ada pembebasan oleh pemerintah setempat.

Masalah tanah bukan hanya menjadi penghambat akselerasi proses pembangunan di Mbay tetapi juga menghambat pengembangan arus transportasi baik darat, laut maupun udara. Bandara udara yang sedianya akan segera dibangun hingga kini masih menghadapi hambatan lagi-lagi lantaran terbentur persoalan tanah.  
Lokasi bandar udara yang terletak di kawasan Desa Tonggu Rambang hingga kini masih menyimpan persoalan yang rupa-rupanya tak mudah untuk diselesaikan. Padahal, bandar udara itu sendiri disebut-sebut sebagai salah satu bandar udara terbesar di Flores karena memiliki panjang landasan mencapai lebih dari 3 kilometer dengan luas lahan mencapai ratusan hektar. 
Transportasi laut pun boleh dibilang masih cukup sepih dari aktivitas keseharian. Meskipun disebut sebagai pelabuhan Surabaya II namun, aktivitas di pelabuhan  Marpokot masih jauh dari harapan. Kapal penumpang hanya bisa ‘mampir’ di pelabuhan itu satu kali untuk dua minggu. Sementara kapal-kapal barang cenderung memilih merapat di pelabuhan Reo Kabupaten Manggarai atau Maumere di Kabupaten Sikka dan Ende ketimbang langsung merapat ke ibu kota Mbay. 
Padahal, dari sisi aksesibilitas pelabuhan laut Marpokot merupakan salah satu pelabuhan yang cukup mudah dijangkau dengan infrastruktur yang cukup memadai jika dibandingkan dengan pelabuhan laut lainnya di kota-kota kabupaten lain di daratan Flores

        SEJARAH NAGEKEO (http://nagekeo-files.blogspot.com/p/penjelasan-logo-nagekeo.html)

Nagekeo adalah Kabupaten pemekaran dari Kabupaten NGADA,yang memiliki pusat pemerintahannya di Kota Mbay. 
Peresmiannya dilaksanakan pada tanggal 22 Mei tahun 2007 berdasarkan UU no. 2 tahun 2007.oleh pejabat Mendagri Widodo A.S. dan waktu itu ditunjuk Drs. Elias Djo sebagai pejabat Bupati sementara. 
Pada 20 Oktober 2008 telah terpilih  Drs.Johanes Samping Aoh sebagai Bupati NAGEKEO dan Drs. Paulus Kadju sebagai Wakil Bupati yang pertama.
Masih terlalu banyak dan panjang sejarah NAGEKEO ,..biarlah kita simpan di dalam hati kita masing masing...intinya mari kita bangun dan dukung pembangunan NAGEKEO tercinta ini ke arah yang lebih baik lagi...
mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan nama dan gelar (kutip dari format undangan ^^)...semuanya akan menjadi lebih berarti apabila pembangunan NAGEKEO tercinta ini didukung oleh semua lapisan masyarakat dan elemen serta semua masyarakat NAGEKEO tercinta dimana saja berada...
Tidak lupa juga kita patut berterima kasih kepada semua kalangan yang tidak bisa kita sebutkan satu persatu yang telah rela mengorbankan waktu, dan pikirannya demi tercapainya NAGEKEO tercinta ini...
   
         LOGO NAGEKEO


A. BENTUK LAMBANG
Bentuk lambang kabupaten nagekeo “Perisai” yang melambangkan kelima sila pancasila sebagai dasar Negara.

B. WARNA DAN ISI LAMBANG
Warna yang dicantumkan pada logo daerah mempunyai makna:
  1. Kuning adalah warna yang khas bagi masyarakat nagekeo, melambangkan keagungan dan kebesaran.
  2. Hitam adalah warna yang khas bagi masyarakat nagekeo, melambangkan kekuatan.
  3. Merah Melambangkan keberanian dan keteguhan dalam perjuangan
  4. Putih melambangkan kesucian, ketuusan, dan kejujuran.
  5. Biru melambangkan indahnya cita cita masyarakat.
  6. Hijau melambangkan harapan yang merupakan latar belakang terbentuknya kabupaten nagekeo.
C. ARTI GAMBAR LAMBANG
Lambang Kabupaten Nagekeo Berisi :
  1. Perisai melambangkan kelima sila pancasila sebagai dasar Negara.
  2. Bintang sebagai symbol kepercayaan kepada Tuhan yang MAHA ESA yang diyakini sebagai penyelenggara kehidupan bagi umat manusia.
  3. Peo sebagai symbol cultural social budaya nagekeo yang khas karena dari peo yang dilihat dan biasa ditanam di tengah kampong merupakan symbol persekutuan dan tata kehidupan masyarakat nagekeo.
  4. Gunung adalah gunung berapi aktif yang melambangkan dinamika masyarakt nagekeo dan mengandung arti menyimpan potensi kesuburan.
  5. Rantai melambangkan keeratan persatuan dan kesatuan
  6. Persawahan melambangkan sumber mata pencharian di kabupaten nagekeo yang pada umumnya adalah petani.
  7. Padi dan kapas symbol kesejahteraan masyarakat Indonesia, jumlah kapas 8 kuntum melambangkan tanggal terbentuknya kabupaten nagekeo.sedangkan jumlah padi 12 bulir melambangkan bulan terbentuknya kabupaten nagekeo.
  8. Angka 2006 sebagai angka tahun terbentuknya kabupaten nagekeo
  9. Batu dasar peo melambangkan tempat musyawarah mufakat yang biasa digunakan masyarakat nagekeo dan,
  10. Pita merah putih bertuliskan kabupaten nagekeo merupakan sebutan nama sebuah daerah otonom kabupaten nagekeo dalam ikatan Negara kesatuan repubik Indonesia.
("Badan Pusat Statistik Kabupaten Ngada 2008")

Tak jauh dari jantung kota Mbay terdapat bendungan Sutami sebagai salah satu bedungan irigasi terbesar di kawasan ini. Bendungan Sutami yang dibangun perdana pada tahun 1975 ini mampu mengairi puluhan ribu hektar lahan sawah milik para petani.
Bendungan yang baru direhab kembali beberapa waktu lalu itu mampu mengairi lahan persawahan di beberapa desa di Mbay antara lain Desa Teda Mude, Lange Dawe, Rendu Butowe, Jawa Kisa, Danga, Boa Nio, Ae Ramo, Penginanga, Marpokot, Desa Mbay I dan Mbay II, Towak, Wolo Nio, Tonggu Rambang, Wae Kokak, Dawe dan Munde. Dengan kapasitas air mencapai 7.800 liter/detik, bendungan ini baru mengairi sawah seluas 6.500 hektar.
- See more at: http://www.floresbangkit.com/2013/04/mbay-kota-unik-yang-masih-dililit-sejumlah-masalah/#sthash.7E5bsaSL.dpuf
Tak jauh dari jantung kota Mbay terdapat bendungan Sutami sebagai salah satu bedungan irigasi terbesar di kawasan ini. Bendungan Sutami yang dibangun perdana pada tahun 1975 ini mampu mengairi puluhan ribu hektar lahan sawah milik para petani.
Bendungan yang baru direhab kembali beberapa waktu lalu itu mampu mengairi lahan persawahan di beberapa desa di Mbay antara lain Desa Teda Mude, Lange Dawe, Rendu Butowe, Jawa Kisa, Danga, Boa Nio, Ae Ramo, Penginanga, Marpokot, Desa Mbay I dan Mbay II, Towak, Wolo Nio, Tonggu Rambang, Wae Kokak, Dawe dan Munde. Dengan kapasitas air mencapai 7.800 liter/detik, bendungan ini baru mengairi sawah seluas 6.500 hektar.
- See more at: http://www.floresbangkit.com/2013/04/mbay-kota-unik-yang-masih-dililit-sejumlah-masalah/#sthash.7E5bsaSL.dpuf
Mbay ibukota Kabupaten Nagekeo boleh disebut sebagai salah satu kota kabupaten terunik di Pulau Flores. Keunikan kota Mbay terlihat pada letak kotanya yang berada di tengah hamparan persawahan yang luas dan panuh daya pesona.
Hampir 2/3 wilayah Mbay diintari oleh bentangan lahan sawah yang luas didukung tata ruang kotanya yang rapih dan asri meskipun sebagian besar jalan masih baralas tanah dan batu. Tidak berlebihan jika setiap orang yang datang ke kota ini selalu berkesan menyenangkan.
- See more at: http://www.floresbangkit.com/2013/04/mbay-kota-unik-yang-masih-dililit-sejumlah-masalah/#sthash.7E5bsaSL.dpuf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DEMI KELANGSUNGAN BLOG INI KOMENTLAH DENGAN BENAR DAN SOPAN

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...