Gabriel Rusnatabin Kurniawan (9) sempat dikira sebagai
anak ajaib. Murid Sekolah Dasar Katolik Mukun 1, Ladok Rana Mbeling,
Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, ini mampu membaca
materi pelajaran, surat izin mengemudi (SIM), dan kartu nama sambil
menutup mata.
Kemampuan putra dari Kandidus Nabi saat upacara
Hari Pendidikan Nasional tingkat Kabupaten Manggarai Timur di Borong,
Rabu (2/5/2012) kemarin, mampu mengejutkan Bupati Manggarai Timur Yoseph
Tote dan Wakil Bupati Agas Andreas. Hadir pula di sana Ketua DPRD
Manggarai Timur Johanes Nahas.
Dalam acara tersebut, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Sekretariat
Daerah Manggarai Timur Yohanes Syukur memberikan SIM-nya untuk dibaca
oleh Gabriel. Dengan cermat dan dalam keadaan mata tetap tertutup SIM
tersebut mampu dibacanya dengan sempurna. Semua peserta dan undangan
acara peringatan Hardiknas heran sekaligus kagum dengan kelebihan
Gabriel
Lantas apa rahasia kemampuan Gabriel? Psikolog Trainer pada Dinas
Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Manggarai Timur, Haryanto,
Kamis (3/5/2012), menjelaskan, Gabriel merupakan anak aktivasi, di mana
otak kiri dan kanannya sangat seimbang. Keseimbangan otak kiri dan kanan
mampu mencerdaskan seorang anak.
Kecerdasan yang diperoleh dari keseimbangan otak kiri dan kanan bagi
seorang anak dari usia 5-12 tahun yakni mampu membaca dengan cepat,
bermain musik yang bagus, serta membaca dan bahkan menghitung dalam
keadaan mata tertutup rapat.
Haryanto menjelaskan, anak dengan keseimbangan otak kiri dan kanan dapat membaca pesan singkat pada sebuah handphone dalam keadaan tertutup. Selain itu, juga mampu mengetahui nomor kontak yang ada dalam telepon seluler.
Haryanto
mengatakan, di Kabupaten Manggarai Timur ada 25 anak yang memiliki
keseimbangan otak kiri dan kanan. "Kami terus mengembangkan kemampuan
otak kiri dan kanan di setiap sekolah di masa mendatang," sebutnya.
Ayah
Gabriel, Kandidus Nabi, yang juga menjabat sebagai Kepala Seksi Taman
Kanak-kanak dan Sekolah pada Dinas PPO Manggarai Timur menjelaskan,
belum lama ini ada instruktur keseimbangan otak kiri dan kanan melatih
25 siswa dan siswi SD di Kabupaten Manggarai Timur.
"Pertama-tama
yang kami lihat adalah pelatihan menarik napas, latihan konsentrasi,
olahraga mata kiri dan kanan, serta latihan mengungkapkan hal-hal
negatif yang sudah dilakukan siswa dan siswi selama pelatihan itu."
Pelatihan
keseimbangan otak kiri dan kanan, lanjut Nabi, diikuti oleh peserta
dari Kabupaten Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, dan Nagekeo.
Pelatihnya bernama Berto, orang dari Timor Leste yang sudah menjadi
warga negara Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
DEMI KELANGSUNGAN BLOG INI KOMENTLAH DENGAN BENAR DAN SOPAN