
“Ada pergerakan di Bandara Turelelo, sehingga kami tidak bisa mendarat dan kembali ke El Tari,” kata Kepala Merpati Kupang, Djibrael de Hock, kepada Wartawan, Sabtu, 21 Desember 2013.
Diakuinya, pesawat rute Kupang-Turolelo, Ngada, untuk hari ini penuh. Tapi perusahaan mengusahakan satu kursi untuk bupati. Saat itu, perusahaan sudah mengkonfirmasi keberangkatan Bupati, tapi hingga waktu pemberangkatan, Bupati tidak datang, sehingga pesawat tetap diberangkatkan. “Kami tunggu Bupati, tapi dia tidak datang. Jadi pesawat berangkat,” katanya.
Saat hendak mendarat di Turolelo, katanya, ada pergerakan orang di bawah, dan pilot diminta untuk kembali karena Bandara ditutup. “Penumpang sebanyak 56 orang akan diterbangkan ke Ende,” katanya.