Konon di Pulau Flores beredar cerita tentang sosok aneh yang memiliki
tinggi kurang dari 1meter dengan kepala sebesar buah jeruk dan berbulu
lebat disekujur tubuhnya dulu pada saat kedatangan kapal-kapal dari
portugis sekitar 100 tahun yang lalu tepatnya pada abad ke 19 terlihat
sekelompok manusia aneh dan masyarakat sekitar menamainya Ebu Gogo.
Ebu Gogo, dapat kenali dengan cara berjalannya yang kikuk dengan
telinga yang menjulur dan komunikasi antara mereka pun terbilang aneh
karena mereka berkomunikasi seperti orang yang berbisik yang dikatakan
sebagai bahasa mereka, Penduduk pulau juga mengatakan bahwa Ebu Gogo
dapat mengulang perkataannya berkali-kali tanpa maksudnya jelas
sepertinya hanya mereka yang dapat mengerti arti pengulangan kata yang
berkali-kali tersebut.
Ebu Gogo pun dikenal sebagai sosok yang sering mencuri makanan
penduduk dengan sembunyi-sembunyi Ebu Gogo sering masuk kedalam rumah
untuk mencari makanan, bahkan Ebu Gogo sering didapati menculik
anak-anak. Dalam sebubah artikel di New Scientist
(Vol. 186, No 2504) menceritakan pada abad ke-18, warga desa melepas
Ebu Gogo untuk menipu mereka menerima hadiah dari serat kelapa yang bisa
digunakan untuk bahan pakaian dan ketika Ebu Gogo mengambil serat
tersebut di dalam goa yang telah dibuatkan perangkap masyarakat desa
melemparkan api dan membakarnya hidup-hidup, Cerita ini berlanjut
hingga semua penghuni tewas, kecuali untuk satu pasangan, yang
melarikan diri ke hutan terdalam dan hingga sekarang diyakini keturunan
mereka masih hidup dipedalaman hutan Flores.
Ebu Gogo yang diyakini telah punah diburu oleh penduduk manusia
Flores. Mereka percaya bahwa pemusnahan, yang memuncak sekitar tujuh
generasi yang lalu, dilakukan karena Ebu Gogo mencuri makanan dari
tempat tinggal manusia dan menculik anak-anak.
Dari sekian banyak cerita turun temurun tentang legenda Ebu Gogo, ada
cerita yang membuat saya tergelitik dimana Ebu Gogo pernah menculik
seorang anak penduduk desa untuk diminta diajarkan memasak, lucunya
anak-anak yang mengaku diculik oleh Ebu Gogo kerap lolos dengan mudah
karena anak-anak tersebut menceritakan Ebu Gogo mudah dikecoh dan di kibuli.
Richard “Bert” Roberts
Richard Roberts seorang profesor Universitas Wollongong Sydney, Australia salah satu tim menyelidiki Hobbit
pernah mengatakan dalam sebuah penelitian tentang Ebu Gogo, yang
mungkin pernah punah akibat letusan Gunung berapi sekitar 12.000 tahun
yang lalu, tetapi mereka juga bisa saja betahan dibagian lain di pulau
Flores.
Penduduk desa mengatakan bahwa Ebu Gogo terakhir terlihat sebelum
desanya pindah lokasi, jauh dari gunung berapi, tidak lama sebelum
penjajah Belanda menetap di Flores bagian tengah, di abad ke-19.
Bert, menemukan gumpalan kotoran dengan rambut hitam di dalamnya
tapi belum tahu apakah mereka manusia atau sesuatu yang lain kita
harus menjalani tes DNA dam kami harap mendapatkan kabar baik mengenai
ini. telegraph.co.uk
Para ahli pun masih memperdebatkan, apakah Ebu Gogo manusia atau binatang Cryptozoology, mungkin
Ebu Gogo adalah bagian integral dari mitologi manusia beberapa
ilmuwan percaya bahwa rakyat Ebu Gogo mungkin hanya bagian dari memori
budaya bersama Homo floresiensis karena tidak ada bukti yang
cukup untuk mendukung teori ini. Namun, legenda Ebu Gogo menghilang
sekitar 400 tahun yang lalu pada saat kedatangan para penjelajah
Belanda dan Portugis. Para ilmuwan yang bekerja meneliti Homo floresiensis menemukan Ebu Gogo mengacu sebagai “Hobbit” Cryptozoology.
Sumber : New Scientist
telegraph.co.uk
Wikipedia
FloresGirl
Ufonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
DEMI KELANGSUNGAN BLOG INI KOMENTLAH DENGAN BENAR DAN SOPAN